Kali ini saya mencoba untuk membuat dua aplikasi, yang pertama game edukasi dan yang kedua game bebas. Saya membuat game ini menggunakan software online yang bernama Appsgeyser. Appsgeyser mudah digunakan karena tidak perlu menggunakan Coding. Selain itu, yang terpenting adalah GRATIS (heheheheheheeee). Cara menggunakan Appsgeyser:
1. Buka link Appsgeyser.com
2. Selanjutnya buatlah akun Appgeyser. Untuk lebih mudahnya gunakan gmail.
3. Klik Create App
4. Setelah mengklik Create App akan muncul fasilitas pembuat macam-macam aplikasi. Silakan buat aplikasi yang Anda inginkan dengan mengisikan sesuai instruksi di pembuat aplikasi tersebut.
catatan penting: Ada satu pembuat aplikasi yang bernama "Quick App Ninja" yang terdapat pada Appgeyser yang mengharuskan Anda untuk login lagi dan ketika ingin menyimpan atau mempublish aplikasi harus mengisikan semacam berbagai kode. Selain "Quick App Ninja" masih mudah digunakan dan tidak perlu mengisikan semacam kode.
Di bawah ada link untuk yang ingin mencoba kedua aplikasi yang saya buat dengan Appgeyser.
cara download: Klik link aplikasi dan tunggu beberapa menit maka secara otomatis akan mendownload dengan sendirinya.
1. link game edukasi
http://files.appsgeyser.com/TTS%20IPA_4989580.apk?t=1496104558888
2. link game bebas
http://files.appsgeyser.com/flappy%20fly_4989645.apk?t=1496106609196
Senin, 29 Mei 2017
Senin, 08 Mei 2017
Pendidikan Nasional 2 Mei
Setiap bulan Mei pada tanggal 2, seluruh warga negara
Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional. Hari Pendidikan Nasional dapat
diperingati dengan upacara bendera pada sekolah-sekolah untuk mengenang jasa Ki
Hajar Dewantara atau mengingat kembali sejarah pendidikan di Indonesia.
Hari pendidikan nasional bertepatan dengan hari lahir Ki
Hajar Dewantara. Ki Hajar Dewantara merupakan orang yang paling berjasa dalam
dunia pendidikan di Indonesia. Beliau lahir pada tanggal 2 Mei 1889 dengan nama
Raden Mas Soewardi Soeryanigrat yang berasal dari keluarga Kraton Yogyakarta.
Beliau mendirikan sekolah yang bernama Taman Siswa di Yogyakarta.Beliau
terkenal dengan semboyannya "Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa,
Tut Wuri Handayani" yang berarti di depan memberi teladan, di tengah
memberi bimbingan, di belakang memberi dorongan". Sebelum mendirikan Taman
Siswa, beliau mengalami perjalanan hidup yang amat berat. Ketika beliau menjadi
wartawan dan menulis sebuah kritikan mengenai pendidikan di Indonesia yang
hanya boleh diikuti oleh orang keturunan Belanda dan orang-orang kaya saja.
Dikarenakan kritikan tersebut, beliau diasingkan ke Belanda.
"Taman"
berarti tempat bermain atau tempat belajar, "Siswa" berarti murid.
Sekolah Taman Siswa menerapkan semboyan yang dinamakan Patrap Triloka (Ing
Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani) setelah beliau
mempelajari sistem pendidikan yang diperkenalkan oleh dr Maria Montessori dari
Italia dan Rabindranath Tagore dari India/Benggala.
Pendidikan seharusnya dihargai karena dengan pendidikanlah
dapat muncul pemimpin-pemimpin bangsa dan suatu generasi yang berguna bagi nusa
dan bangsa. Pendidikan juga dapat mengangkat derajat kehidupan seseorang maupun
keluarganya. Seperti misalnya keluarga yang berlatar belakang petani
tradisional kemudian anaknya bersekolah hingga kuliah di bidang pertanian,
sehingga kemudian anak tersebut meneruskan pekerjaan ayahnya dengan sistem
pertanian modern yang dapat meningkatkan
hasil panen yang berkualitas.
Langganan:
Postingan (Atom)